Dahulu  diusulkan oleh salah seorang ilmuwan bernama  Joseph Fourter  ( 1924 ), yaitu pemanasan suatu benda langit ( planet / satelit ) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Dalam bahasa global kejadian ini lebih dikenal dengan istilah “ Green Zone Effect “. Pengambilan istilah ini berawal dari pengalaman para petani yang bermukim di daerah yang memiliki iklim sedang, dimana mereka membuat / membangun rumah kaca yang dipergunakan untuk menanam sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Di dalam rumah kaca kondisi suhunya lebih tinggi daripada di luar ruangan. Kondisi tersebut dikarenakan cahaya matahari yang masuk / menembus kaca ( plastic ) akan dipantulkan kembali oleh benda-benda yang berada di dalam rumah kaca berbentuk gelombang panas yang didominasi oleh sinar infra merah. Namun karena terhalang oleh kaca / plastic maka menyebabkan sinar infra merah ini terperangkap di dalam ruangan sehingga suhu di dalam ruanganterasa panas.

Efek rumah kaca dalam pengertian saat ini adalah terjadi karena adanya penumpukan kadar CO2 yang semakin lama semakin banyak di atmosfer sehingga menyebabkan sinar infra merah yang dipantulkan oleh benda-benda yang berada di bumi tidak dapat terlepas ke luar angkasa.
Berikut mekanisme terjadinya efek rumah kaca ;
Energi panas yang terdapat di bumi pada umumnya berasal dari matahari yang didominasi oleh radiasi gelombang pendek. Ketika energy ini terpancar oleh matahari dan kemudian sampai di bumi berubah wujud dari cahaya menjadi energy panas sehingga mampu menghangatklan bumi. Permukaan bumi dan seluruh benda-benda yang ada diatasnya akan menyerap sebagian panas dan juga sekaligus memantulkan kembali sisanya.  Sebagian panas yang dipantulkan kembali tersebut berupa radiasi sinar infra merah gelombvang panjang ke arah luar angkasa. Namun, tidak semua energy tersebut dapat terlepas dengan bebas dikarenakan adannya senyawa-senyawa yang menghalangi berupa uap air, CO2, SO2 dan Metana yang menumpuk di atmosfer. Senyawa-senyawa tersebut kemudian memantulkan kembali panas tadi ke arah permukaan bumi. Hal tersebut mengakibatkan energy panas tersimpan di permukaan bumi. Semakin banyak kadar senyawa tersebut di atmosfer maka semakin banyak pula energy panas yang terperangkap.
Secara garis besar, dari cahaya yang dikirim oleh matahari dan kemudian sampai ke bumi diantaranya 25 % dipantulkan kembali oleh awan dan partikel-partikel yang ada di atmosfer  ke luar angkasa, 25 % diserap oleh awan, 50 % berhasil sampai ke bumi. Dari 50 % yang ditangkap oleh bumi tadi sebanyak 45 % diantaranya diserap oleh permukaan bumi dan benda-benda yang ada di atasnya, sedangkan 5 % nya dipantulkan kembali.
Efek rumah kaca dipicu oleh adanya komposisi gas rumah kaca yaitu meningkatnya kadar  konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer secara global yang diakibatkan oleh karena aktifitas manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil ( minyak, batubara dan gas ) seperti pada kendaraan bermotor, industry / pabrik, pembangkit tenaga listrik , AC computer maupun memasak. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya pembakaran lahan hutan yang dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan sebagai upaya untuk pembersihan lahan hutan.  ( dari berbagai sumber )