“Dan diantara tanda-tandaNya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia akan bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al Fushilat, 41: 39)

Kabupaten Sleman Provinsi DIY merupakan kawasan hutan negara di wilayah Propinsi DIY yang mempunyai batas-batas langsung dan bersinggungan dengan tanah milik maupun pemukiman masyarakat sepanjang Yogyakarta. Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman Provinsi DIY merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia. Aktivitas erupsi Gunung Merapi yang meletus pada hari Selasa, 26 Oktober 2010, telah memporak-porandakan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan mengakibatkan hutan rusak sehingga fungsi hutan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Dusun Kaliadem, Pedukuhan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Provinsi DIY merupakan salah satu pedusunan yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi pada Selasa 26 Oktober 2010. Yang kemudian direlokasi ke Huntap dengan jarak kurang lebih 5 km dari lokasi sebelum erupsi.

Perataan tanah di Dusun Kaliadem karena kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi, baru selesai dilaksanakan oleh warga pada akhir Bulan Maret 2015 lalu. Selaras dengan firman Allah “Dan diantara tanda-tandaNya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia akan bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al Fushilat, 41: 39).

Oleh karena itu kami mahasiswa STIKes Surya Global Yogyakarta berkerja sama dengan Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut Tauhiid Yogyakarta, dan Balai Pengolahan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo dalam program Go Green “Surya Global Peduli Lingkungan Hijau, dengan tema We Do Because We Care” berharap dapat menghijaukan kembali lereng Merapi terutama daerah Kaliadem yang kering dan gersang akibat erupsi Merapi di tahun 2010 silam dan mengajak peran serta mahasiwa dan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Pohon yang telah ditanam pada hari Sabtu 18 April 2015 di Dusun Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman berjumlah 623, yakni 300 pohon Kayu Afrika yang berasal dari BPDAS Serayu Opak Progo, 270 pohon Sengon dan 53 pohon Akasia yang merupakan donasi DPU DT Yogyakarta. 

Adapun maksud dan tujuan dari diadakannya penanaman pohon ini adalah:
  • Sarana Ekologi Lingkungan
Kawasan hutan Gunung Merapi merupakan daerah penyimpanan cadangan air, yang kemudian disuplai di daerah sekitar lereng gunung. Sehingga  dengan adanya penanaman pohon ini diharapkan pohon-pohon ini mampu menjadi penyangga air, sebagai penyumbang oksigen, sebagai fungsi paru-paru dunia, dan mengurangi efek pemanasan global.

  • Sarana Pemberdayaan masyarakat
Memberdayakan masyarakat Kaliadem untuk turut serta dalam pengelolaan dan pemeliharan kawasan hutan negara sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

  • Sarana Rekreasi
Daerah Kaliadem merupakan daerah yang terletak di kawasan wisata Merapi. Dengan adanya penanaman ini diharapkan mampu menjadikan daerah ini lebih hijau dengan keaneka ragaman tanaman, sehingga menambah keindahan alam  dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

  • Sarana Edukasi
Sebagai sarana penelitian dan pembelajaran terhadap tanaman yang cocok untuk ditanam di daerah Lereng Gunung Merapi.

  • Sarana Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Dengan adanya penanaman pohon di Dusun Kaliadem diharapkan mampu menjadi manifestasi di bidang ekonomi masyarakat.





By: RoFa D KM’13